Free Mega Man Run Cursors at www.totallyfreecursors.com
EL Butar: MELACAK JEJAK FILSAFAT YUNANI KUNO

Jumat, 16 November 2012

MELACAK JEJAK FILSAFAT YUNANI KUNO


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Filsafat  merupakan  pengetahuan  yang  mencari  sebuah kebijaksaan, hakikat kebenaran pada segala aspek dalam kehidupan, alam maupun mausia itu sendiri. Pada awalnya filsafat lahir dari sebuah rasa tidak percayan dan rasa ingin tahu.
Pada abad ke 6 SM orang Yunani percaya terhadap metodologi - metodologi bukan hanya sebagai mitos tetapi sebagai sebuah kebenaran yang harus dipercaya. Namun pada abad ke 6 SM muncul ahli pikir yang tidak mengakui mitos, dan mencari sebuah alasan rasional bagaimana alam terbentuk. Mereka mengarahkan kebebasan berpikir  yang mengarahkan kekuatan akal pikir secara murni[1].
Para pembaharu pemikiran di Yunani tersebut disebut filosof, Untuk mengetahui sebuah filsafat tentu kita harus mengenal mereka. Karena tidak dapat dipungkiri para filosof Yunani adalah orang yang membuka bab baru bagi pemikiran manusia. Memperngaaruhi cara pandang manusia hingga sampai pada peradaban seperti masa kini.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Filsafat?
2.      Bagaiman Sejarah  Munculnya Filosof Yunani Kuno?
3.      Siapakah para Filosof Yunani ?

C.    Tujuan Masalah
1.    Untuk Memahami tujuan Filsafat
2.    Untuk mengetahui Sejarah munculnya Filosof Yunani
3.    Untuk Mengatahui Para filosof Yunani


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian filsafat Secara Etimologis
Kata filsafat pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Philosophia terdiri dari  kata majemuk  yaitu Philo dan Sophie. Philo artinya cinta , maksudnya yaitu cinta dalam makna yang umum, yaitu keinginan yang mendalam atau besar. Sophie artinya kebijaksanaan, atau hakikat sebuah kebenaran .
Sedangkan dalam bahasa Arab
الفلسفة هي الحكمةاو التا نق في المسا ئل العلمية واتفسن فيها او علم اشياء فمبا د ئها وعللها الاولى. والكلمة يونا نية مركبة فيليا اي محبة و صوفيا اى الحكمة فيكون تاءويلها "محبة الحكمة" (يونية) الفلسو فج فلسفة: العا لم بالفلسفة"ارسطو طا ل[2]
Menurut pengertian yang berlaku di timur (tiongka  dan india). Seorang disebut filosof, apabila ia telah mencapai kebenaran ataupun kebijaksanaan. Sedangkan  menurut pengertian di barat, filosof adalah orang yang “mencintai” kebijaksanaan , dan kata mencintai tersebut tidak perlu meraih kebijaksanaan.
B.     Pengertian filsafat secara terminologis
Secara terminologis filsafat memiliki pengertian  yang bervariasi. Diantaranya menurut  Juhaya S.Praja (2000:2) Filsafat merupakan kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. Jadi menurutnya  filsafat merupakan sikap kritis dan mencari sebuah kebenaran. Sedangkan menurut poedjawjatna (1974:11) filsafat merupakan sebagai jenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab sedalam dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan fikiran belaka.[3]
Namun pada dasarnya kedua pendapat tersebut memiliki pengertian yang serupa, bahwasanya  filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat kritis atau mengkritisi sikap ataupun kepercayaan yang ada. Agar dapat membuktikan kebenaran yang terkandung dalam kepercayaan atau ajaran terebut. Karna filsafat memiliki cara berfikir yang menggunakan akal murni, sehingga tidak terikat dengan hukum atau ajaran tertentu.

C.    Sejarah   Lahirnya Filsafat Yunani
Filsafat merupakan cara berfikir yang sangat baru pada abad 600 SM. Karena sebelumnya segala sesuatu, khususnya yang berhubungan dengan kejadian alam dijawab dalam bentuk mitos. Gambaran metodologi tersebut  hadir di setiap kebudayaan, tak terkecuali di Yunani. Pada abad 700 SM, Homer dan Hesiod menuliskan banyak metodologi Yunani yang mengambarkan pada dewa menyerupai manusia. Sehingga tanpa terduga ternyata itu menimbulkan hal yang sama sekali baru. Adanya buku tersebut memungkinkan Greek mendiskusikannya kembali ditambah dengan masuknya ilmu pengetahuan dari Babylonia. Untuk pertama kalinya dikatakan bahwa mitos merupakan pemikiran manusia. Sejak saat itu, pemikiran mereka didasari atas akal pikir secara murni, dan itulah awal berjayanya filsafat  yang dipelopori para filosof Yunani[4].
Para filosof Yunani sendiri terbagi menjadi dua, sebagaimana objek filsafatnya.
1.      Filosof Yunani Kuno
Filsafat Yunani merupakan tonggak munculnya filsafat. Objek filsafat ini adalah mikro kosmos, sehingga filosof ini disebut juga filosof alam., tujuannya adalah memikirkan soal alam besar.

A.    THALES
Thales merupakan salah satu filosof yang berasal dari Miletus dan hidup  pada tahun 624-546 SM. Ia dikenal lewat dongeng dan tradisi Yunani, informasinya hanya diketahui sebatas dari tulisan- tulisan filosof generasi  lain. Salah satu tulisan yang memaparkan tentang Thales adalah tulisan sejarahwan Herodotos pada abad ke-5 SM. Akan tetapi tulisan itu belum menjelaskan kegiatan Thales sebagai seorang filosof. Dalam tulisan Aristoteleslah, Thales dikenal sebagai seorang filosof .
Hal yang paling menakjubkan dari Thales adalah pertanyaannya “What is the nature of the world stuff[5]?” . Thales menjawab pertanyaan tersebut bukan dengan mitos- mitos sebagaimana orang Yunani menjawabnnya. Thales mengatakan bahwa bumi ini berasal dari air, jawaban ini tentu tidak terlepas dari pengalaman hidupnya
Dalam  pikiran Thales segala sesuatu tercipta dari air dan tidak dipungkiri lagi bahwa air dapat berubah bentuk  menjadi cair, padat ataupun gas. kemudian fakta itu ternyata membuat Thales semakin yakin bahwa segala sesuatu yang ada di alam universal ini terdiri dari bahan air.
B.     ANAXIMENDER
Anaximander adalah murid Thales yang hidup pada tahun 610-547 SM. sebagai ahli astronomi dan geografi, ia berusaha melampaui apa yang sudah di hasilkan oleh gurunya tentang prinsip dasar alam semesta.Walaupun Thales merupakan guru dari Anaximander akan tetapi pendapat Thales mengenai bumi itu berasal dari air ditentang oleh anaximader. Menurutnya air itu terbatas, ia memandangan bahwa yang menjadi prinsip dasar adalah yang tak tebatas. Air tidak bisa meresap kesemua benda misalnya api,  justru ia adalah lawan dari air dengan demikian sesuatu yang terbatas tidak mungkin menjadi prinsip dasar,  prinsip dasar itu adalah aperion : “Yang tak terbatas”.
Menurutnya bumi mulanya dibalut oleh uap yang basah. karena ia berputar, yang basah tadi berangsur-angsur menjadi kering. Sisa uap yang mengering, menjadi lautan di bumi. Dikarenakan yang pertama terbentuk adalah lautan atau air, maka hewan yang pertama muncul adalah  hewan yang  hidup di air.  
Setelah itu muncul mahluk- mahluk lain sebagai hasil dari proses alam, dalam perkembangannya mahluk- mahluk yang ada di bumi ini begitu bermacam- macam. Tetapi, alam jugalah  yang  menyeleksi siapa yang dapat tetap bertahan di alam ini.
C.    ANAXIMENES
Anaximenes di perkirakan hidup pada tahun 585-528 SM . Ia merupakan murid Anaximender, maka tak heran jika pandangan atau tentang pendapat alam semesta ini sama dengan gurunya.Pandangan anaximendes bahwa bahan dasar alam semesta ini adalah udara. Pandangan ini sudah ada dalam penjelasan anaximendes yang menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari udara atau hawa panas dan hawa dingin yang lahir dari opeiron itu[6].
D.    PYTHAGORAS
Pythagoras lahir di Samos antara tahun 580 sampai 570 SM. Kemudian karena solidaritas dan loyalitasnya terhadap kaum aristokrat ia terancam. Pada saat itu Samos dipimpin oleh tiran yang bernama Plykrates, seorang yang lalim dan pemerkosa yang kejam, Pada tahun 529 Pythagoras pergi meninggalkan Samos menuju daerah semenanjung Italia, Greek[7].
Phytagoras di kenal sebagai filosof yang pertama kali bicara tentang  jiwa tidak dapat mati. Menurutnya, jiwa adalah sesuatu yang berdiri sendiri, tidak berjasad serta tidak dapat mati. Dalam keyakinan  Pytagoras manusia itu asalnya dari tuhan
            Disana Pythagoras membangun sebuah komunitas tarekat yang hidup dengan berkontemplase atau mengasingkan diri dari hiruk pikuk. Ajaran  Pythagoras adalah Riyadhah bathiniyah yang bertejuan untuk mensucikan roh. Karena ajarannya percaya pada renkarnasi, bahwasanaya jika seseorang meninggal, jiwanya tidak langsung pergi ke dunia ukhrawiyah tetepi kembali lagi ke dunia dan masuk kedalam salah satu jenis hewan.
Selain sebagai seorang filosof  Pythagoras juga merupakan seoarang ahli ilmu matematika. Sehingga tidak dapat di pungkiri keahliannya dalam berhitung mewarnai pendapat- pendapatnya. Salah satunya ialah tentang penciptaan alam semesta. Ia berpendapat bahwa hakikat alam semesta adalah angka. Segala benda yang ada di alam ini selalu dibatasi angka. Karena angka merupakan ilmu pasti yang memiliki korelasi erat dengan dunia bentuk. Bagi Pythagoras segala sesuatu berawal dari angka dan berakhir dengan angka “ All things numbers”[8].
Pada dasarnya pythagoras tidak banyak memikirkan tentang substansi alam ini, namun ia lebih memikirkan  tentang bentuk dan hubungan antara berbagai macam benda. Menurutnya yang mengubah materi (matter) menjadi bentuk (form) adalah bilangan. 
       E. HERACLITUS
Heraclitus hidup pada tahun 540- 480 SM, ia berasal dari daerah Ephesus di Asia kecil. Ia berpedapat bahwa dasar alam yang sesungguhnya adalah perubahan terus menerus. Alam ini dinamis, terus berubah, mengalir dan sama sekali tidak tetap. Dan yang menciptakan segala sesuatu dalam alam ini adalah perubahan tersebut.
 Menurut Thales “Tuhan adalah siang dan malam, musim salju dan musim panas, perang dan damai, kelaparan dan kekenyangan”. Tuhan yang dimaksud Heraclitus bukanlah dewa- dewa dalam mitos- mitos Yunani, melainkan logos atau akal. Karena setiap manusia memiliki “akal universal” meskipun pada kenyataannya tidak setiap manusia menggunakan akalnya[9]. Oleh karena itu ia mengatakan bahwa pendapat kebanyakan orang seperti bayi. Secara keseluruhan pendapat  Heraclitus yaitu:
a.       Segala sesuatu selalu berubah
b.      Bahwa persepsi indra dapat diperccaya
     F. PARAMINDES
            Parmanideas adalah filosof yang lahir di Elia, italia selatan, dan masa hidupnya sekitar 540-475 SM. Parmanideas memiliki pandangan yang berbeda dengan Heraclitus. Heraclitus berpendapat segala sesuatu itu dengan pergerakan dan perubahan, adapun menurut parmanideas hakikat segala sesuatu itu satu dan tetap atau tidak berubah. Dan segala sesuatu itu juga dapat di sebut dengan “yang ada”, untuk mengetahui yang ada ini manusia berbeda jalan atau pendapat, ada yang melalui jalan yang sesat yaitu segala pengetahuan yang berdasarkan panca indra, adapun yang melalui jalan benar yaitu melalui akal. Menutut jalan ini,” yang ada itu ada” dan inilah yang kebenaran yang tak dapat dibantahkan karna tak mungkin “yang tak ada itu ada” maka yang ada itu tak ada mustahil di bicarakan sebab itu bukan objek yang dibicarakan dalam pemikiran[10].
      G. ZENO
Zeno lahir di Elia sekitar tahun 490 SM. Murid dari Parmanindes. Ia sebagai murid parmindes sangat mempertahankan pendapat gurunya tentang  yang satu dan tetap dengan menggunakan rasional dan pengandaian, dan ia juga berusaha membuktikan bahwa pendapat gurunya benar. Dengan metodenya Zeno membuktikan bahwa adanya ruang kosong, pluralitas, dan gerak yang sama-sama mustahil[11].
             Terhadap paham yang mengatakan bahwa “yang banyak “ itu ada. Ia berkata:
“Yang banyak itu dapat di bagi- bagi . dan bagian yang kecil itu dapat di bagi dan menjadi kecil lagi, dan tak punya ukuran lagi, tidak akam mencapai besar sebuah barang yang mempunyai bangun. Dan seterusnya”. Jadi kesimpulanya bahwa sesuatu yang banyak itu mustahil, karena ternyata suatu potongan garis mempunyai potongan yang tak terhingga, maka tidak mungkin adanya pluralitas.
     H. ANAXAGORAS
Sekitar  tahun 500 SM, Anaxagoras lahir di klazomenai di Ionia. Di usia yang muda ia datang ke kota Athena dan di sini ia dapat berhubungan dekat dengan penguasa kota yang bernama perikles. Seiring jatuhnya  kekuasaan periklesa di  Athena , Anaxagoras di usir dari  Athena  dan pindah menuju lampsakos hingga meninggal dunia.
Anaxagoras monolak pendapat parmanindes atau monism , ia mengungkapkan bahwa wujud itu bukan hanya satu melainkan terdiri dari banyak unsur ini, padangannya ini sama dengan empedokles  bahwa yang banyak itu tidak dijadikan, tidak berubah dan tidak dalam ruangan. Tetapi tentang jumlah unsur berbeda dengan empedokles menurutnya unsur itu bukan hanya empat melainkan tak terhingga. Dan ia sebut dengan benih-benih. Dan dari benih-benih itu mengandung kualitas yang berbeda-beda. Materi-materi dapat dibagi sampai yang kecilnya itu jadi tak terhingga dan semuanya berkualitas. Dengan kata lain semua wujud terdiri dari benih-benih[12].
Menurut  Anaxagoras  unsur-unsur yang banyak jumlahnya itu di susun oleh kekuatan dari luar yang tunggal   yang disebut dengan “ nous “ (roh atau rasio) hingga terbentuk kosmos. Nous ini tidak tercampur dengan benih-benih dan terpisah dari semua benda. karena nous  ini adalah asal dan akhir dari segala-galanya.
      2. FILOSOF YUNANI KLASIK
Pada abad 450 SM Athena menjadi pusat kebudayaan  di Yunani, pada masa ini filsafat mengambil arah baru. Para filosof alam menjadikan alam sebagai objek pemikirannya, mereka menempati posisi sentral dalam sejarah sains. Namun pada abad ini para filosof mengambil haluan yang berbeda, mereka memusatkan pemikirannya pada individu dan posisinya di masyarakat[13]. Para filosof zaman ini antara lain:
A.    SOCRATES
Socrates adalah filosof  yang hidup pada tahun 470- 399 SM. Seperti halnya Thales, Ia sama sekali tidak meninggalkan tulisan apapun ia dikenal dari tulisan- tulisan muridnya Plato[14]. Socrates lahir di Athena pada masa Sophis diagungkan. Dan memang ajaran Socrates sama sekali berbeda dengan ajaran Sophis, ia ingin mencapai kebenaran bukan untuk mendapatkan uang.
Hakikat sesungguhnya dari seni Socrates  adalah bahwa ia tidak ingin menggurui oran lain. Socrates tidak bersikap sok tahu. Sebaliknya dia memberi kesan sebagai seorang yang ingin belajar dari orang lain, ia mendengarkan lawan bicaranya dengan seksama. Dia menggunakan metode diskusi. 
Menurut Socrates  “ orang yang mengetahui apa yang baik akan berbuat baik”. Socrates tidak seperti kaum sophis, sebab baginya akal lah yang menentukan benar atau tidak. Bukan masyarakat sebagaimana di kemukakan oleh kaum Sophis[15].
  Ia selalu mengatakan  kebenaran dan juga menolak memberikan informasi kepada musuh- musuh politiknya. Inilah yang akhirnya membuat Socrates kehilangan nyawa. Pada tahun 399 SM ia didakwa memperkenalkan dewa-dewa.
B.     PLATO
Plato hidup pada 428- 347 SM di Athena. Ia adalah murid Socrates. Ia berumur 29 tahun ketika Socrates neninggal.  Hal yang pertama ia lakukan setelah kematian sang guru adalah menerbitkan karya Socrates yang berjudul apologi yang berisi pembelaan. Selain apologi Plato juga menulis Epstles dan 25 dialog filsafat.
Socrates mendirikan sekolah filsafat di tengah hutan jauh dari Athena, ia menamakan sekolahnya Academus yang diambil dari nama pahlawan Yunani. Setelah sekolah ini berdiri banyak bermunculan sekolah akademi. Yang diajarkan di akademi Plato adalah matematika, filsafat, dan olah raga[16].
Proyek filsafat Plato secara ringkas tentang hubungan antara yang “kekal dan abadi” disatu pihak dan “mengalir” dipihak yang lain. Kaum Sophis memiliki persepsi bahwa yang benar dan yang salah beragam dari satu kota ke negara atau kota lain, dan dari satu generasi ke genarasi selanjutnya. Jadi benar dan salah merupakan sesuatu yang mengalir, berubah sesuai tempat dan siapa yang menjalankannya. Plato sama sekali tidak percaya pada pendapat ini, ia meyakini bahwa ada aturan- aturan yang abadi dan mutlak tentang apa yang benar dan yang salah. Dengan menggunakan akal sehat ia percaya manusia dapat mencapai pada pemikiran yang kekal dan  mutlak tersebut.
Bagi Plato, yang kekal di alam dan sesuatu yang kekal tentang moral manusia adalah sama. Semuanya terletak dalam dunia ide. Karena itu menurutnya sesuatu yang kekal itu bukanlah “bahan dasar” benda- benda fisik.
Plato percaya bahwa dunia realitas terbagi menjadi dua wilayah. Wilayah pertama adalah wilayah indra dan wilayah kedua adalah dunia ide. Bahwasanya dalam dunia indra tidak ada yang kekal dan abadi, semua akan senantiasa berubah. Sedangkan dengan dunia ide, kita dapat memiliki pengetahuan sejati. Dunia ide tidak dapat ditangkap oleh indra namun memiliki sifat kekal dan abadi.
    C.ARISTOTELES     
Aristoteles adalah  seorang filosof dan juga ilmuwan yang hidup pada tahun 384-322 SM. Ia lahir di macedonia, sebuah kota di Thrace. Keluarganya adalah orang- orang yang tertarik pada ilmu kedokteran, Cara berfikirnya berbeda dengan Plato, sistematis dan dipengaruhi metode empiris.
Ayahnya adalah seorang dokter tetapi meninggal ketika umur Aritoteles masih sangat muda. Kemudian  ia diambil oleh Proxenus dan dia memberikan pendidikan yang baik untuk Aristoteles. Pada umur 18 tahun Aristoteles dikirim ke akademi Plato di Athena,  Plato sudah berumur 61 tahun. Ia menjadi murid dan juga teman Plato selama kurang lebih 20 tahun. Dia bukan hanya filosof besar Yunani yang terakhir tetapi juga merupakan ahli biologi besar Eropa.
            Aristoteles adalah seorang jendral yang handal dan diplomat ulung, Ia juga pernah menjadi tutor Alexander[17]. Pada tahun 334 tatkala Alexander berperang, Aristoteles pergi ke Athena. Disana ia mendirikan sekolah yang bernama lyceum dan ini menyebabkan persaingan yang sangat ketat dengan akademi. Namun karena ia adalah teman Alexander, orang – orang yang anti Mecedonia menuduhnya menyebarkan pengaruh yang subversif dan ia dituduh ateis. Sehingga ia memutuskan pindah ke Chalcis dan meninggal disana.   


Kesimpulan
Filsafat merupakan kecintaan terhadap kebijaksanaan, mereka yang cinta kebijaksanaan tersebut adalah para filosf Yunani, para filosof Yunani dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan objek filsafatnya.
Kelompok pertama adalah para Filosof Yunani kuno, objek filsafatnya adalah mikro kosmos atau alam semesta. Para filosof tersebut antara lain 3 filosof dari Miletus: Thales, menurutnya alam ini tecipta dari air, salah satu salasannya adalah karena seluruh mahluk hidup tidak bisa hidup tanpa air. –Anaximender, ia berpendapat bahwa alam ini tercipta dari yang tidak terbatas yang disebut Aperion. –Anaximenes berpendapat bahwa alam ini terbentuk dari uadara, karena setiap jengkal di alam ini dipenuhi dengan udara.
-Pythagoras  filosof dan matematikawan berpendapat bahwa hakikat alam semesta adalah angka. -Sedangkan Heraclitus seorang filosof yang berasal dari Ephesus berpendapat bahwa alam semesta ini terjadi karena perubahan dan ini bertolak belakang denagan pendapat  Paramindes yang mengatakan bahwa hakikat itu satu dan tetap, tidak berubah.
            Objek para filosof Yunani klasik adalah pemikiran terhadap individu dan posisiny di masyarakat. Para ilosof Yunani klasik antara lain adalah:
-          Socrates, lahir di Athena pada masa kejayaan sofis. Menurutnya orang yang mengetahui mana yang baik akan baik.
-          Plato, menurutnya yang kekal itu bukanlah bahan dasar benda-benda fisik.
-          Aristoteles adalah filosof besar Yunani yang terakhir sekaligus sebagai ahli biologi Eropa.


DAFTAR PUSTAKA
[1] المنجد فى اللة والاء علام الطبعة والثلا ثون 6006 البنات: رياد الصالح
Bahaf, Muhamad Afif. Filsafat umum. Serang: MA-Eye press 2008
Ramayulis, Prof  Dr H. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam M ulia.2009
Abdul, Hakim Atang. Filsafat Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.2008
Tafsir, Ahmad Prof Dr. Filsafat Umum.Bandung: PT  Remaja Rosda Karya.2009
Gaarder, Jostein. Dunia Sophie . Bandung: PT Mizan Pustaka.2006
MA.Syadeli, Ahmad Drs H .Filsafat Umum.Bandung: CV Pustaka Setia.1997


[1] Gaarder, Jostein. Dunia sophie.Bandunng: Mizan.Cet 17, 2006. Hlm 41

[2] المنجد فى اللة والاء علام الطبعة والثلا ثون 6006 البنات: رياد الصالح
[3] Abdul, Hakim Atang. Filsafat Umum. Bandung: Cv Pustaka Setia.Cet  1, 2008. Hlm. 15
[4]Ramayulis danNizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2009
[5] Tafsir, Ahmad Dr. Filsafat Umum. Bandung: Remaja Rosda Karya. Cet 17, 2009. Hlm 48
[6] Bahaf, Muhamad Afif. Filsafat umum. Serang: MA-Eye press 2008. Hlm 25-26

[7] Bahaf, Muhamad Afif. Filsafat umum. Serang: MA-Eye press 2008. Hlm 26-27
[8] Bahaf, Muhamad Afif. Filsafat umum. Serang: MA-Eye press 2008. Hlm 28-29
[9] Gaarder, Jostein. Dunia sophie.Bandunng: Mizan.Cet 17, 2006.
[10] Bahaf, Muhamad Afif. Filsafat umum. Serang: MA-Eye press 2008.Hlm 30-31
[11] Bahaf, Muhamad Afif. Filsafat umum. Serang: MA-Eye press 2008. Hlm 31-33
[12] Bahaf, Muhamad Afif. Filsafat umum. Serang: MA-Eye press 2008. Hlm 35-36
[13] Bahaf, Muhamad Afif. Filsafat umum. Serang: MA-Eye press 2008. Hlm 25
[14] Tafsir, Ahmad Dr. Filsafat Umum. Bandung: Remaja Rosda Karya. Cet 17, 2009. Hlm 53
[15] Gaarder, Jostein. Dunia sophie.Bandunng: Mizan.Cet 17, 2006. Hlm 87
[16]  Gaarder, Jostein. Dunia sophie.Bandunng: Mizan.Cet 17, 2006. Hlm 125

[17] Gaarder, Jostein. Dunia sophie.Bandunng: Mizan.Cet 17, 2006. Hlm 126

Tidak ada komentar:

Posting Komentar