BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Filsafat
merupakan pengetahuan yang
mencari sebuah kebijaksaan,
hakikat kebenaran pada segala aspek dalam kehidupan, alam maupun mausia itu
sendiri. Pada awalnya filsafat lahir dari sebuah rasa tidak percayan dan rasa
ingin tahu.
Pada abad ke 6 SM orang Yunani percaya terhadap metodologi
- metodologi bukan hanya sebagai mitos tetapi sebagai sebuah kebenaran yang
harus dipercaya. Namun pada abad ke 6 SM muncul ahli pikir yang tidak mengakui
mitos, dan mencari sebuah alasan rasional bagaimana alam terbentuk. Mereka
mengarahkan kebebasan berpikir yang
mengarahkan kekuatan akal pikir secara murni[1].
Para pembaharu pemikiran di Yunani tersebut disebut
filosof, Untuk mengetahui sebuah filsafat tentu kita harus mengenal mereka. Karena
tidak dapat dipungkiri para filosof Yunani adalah orang yang membuka bab baru
bagi pemikiran manusia. Memperngaaruhi cara pandang manusia hingga sampai pada
peradaban seperti masa kini.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian Filsafat?
2.
Bagaiman
Sejarah Munculnya Filosof Yunani Kuno?
3.
Siapakah
para Filosof Yunani ?
C.
Tujuan
Masalah
1.
Untuk
Memahami tujuan Filsafat
2.
Untuk
mengetahui Sejarah munculnya Filosof Yunani
3.
Untuk
Mengatahui Para filosof Yunani
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
filsafat Secara
Etimologis
Kata
filsafat pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Philosophia
terdiri dari kata majemuk yaitu
Philo dan Sophie. Philo artinya cinta , maksudnya yaitu
cinta dalam makna yang umum, yaitu keinginan yang mendalam atau besar. Sophie
artinya kebijaksanaan, atau hakikat sebuah kebenaran .
Sedangkan dalam bahasa Arab
الفلسفة هي
الحكمةاو التا نق في المسا ئل العلمية واتفسن فيها او علم اشياء فمبا د ئها وعللها
الاولى. والكلمة يونا نية مركبة فيليا اي محبة و صوفيا اى الحكمة فيكون تاءويلها
"محبة الحكمة" (يونية) الفلسو فج فلسفة: العا لم بالفلسفة"ارسطو طا
ل[2]
Menurut pengertian yang berlaku di timur (tiongka dan india). Seorang disebut filosof, apabila
ia telah mencapai kebenaran ataupun kebijaksanaan. Sedangkan menurut pengertian di barat, filosof adalah
orang yang “mencintai” kebijaksanaan , dan kata mencintai tersebut tidak perlu
meraih kebijaksanaan.
B.
Pengertian
filsafat secara terminologis
Secara
terminologis filsafat memiliki pengertian
yang bervariasi. Diantaranya menurut Juhaya S.Praja (2000:2) Filsafat merupakan kritik atau
pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. Jadi
menurutnya filsafat merupakan sikap
kritis dan mencari
sebuah kebenaran. Sedangkan menurut poedjawjatna (1974:11) filsafat merupakan
sebagai jenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab sedalam dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan
fikiran belaka.[3]
Namun pada dasarnya kedua pendapat tersebut memiliki
pengertian yang serupa, bahwasanya
filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat kritis atau mengkritisi
sikap ataupun kepercayaan yang ada. Agar dapat membuktikan kebenaran yang
terkandung dalam kepercayaan atau ajaran terebut. Karna filsafat memiliki cara
berfikir yang menggunakan akal murni, sehingga tidak terikat dengan hukum atau
ajaran tertentu.
C.
Sejarah
Lahirnya Filsafat Yunani
Filsafat merupakan cara berfikir yang sangat baru pada
abad 600 SM. Karena sebelumnya segala sesuatu, khususnya yang berhubungan
dengan kejadian alam dijawab dalam bentuk mitos. Gambaran metodologi
tersebut hadir di setiap kebudayaan, tak
terkecuali di Yunani. Pada abad 700 SM, Homer dan Hesiod menuliskan banyak
metodologi Yunani yang mengambarkan pada dewa menyerupai manusia. Sehingga
tanpa terduga ternyata itu menimbulkan hal yang sama sekali baru. Adanya buku
tersebut memungkinkan Greek mendiskusikannya kembali ditambah dengan masuknya
ilmu pengetahuan dari Babylonia. Untuk pertama kalinya dikatakan bahwa mitos
merupakan pemikiran manusia. Sejak saat itu, pemikiran mereka didasari atas
akal pikir secara murni, dan itulah awal berjayanya filsafat yang dipelopori para filosof Yunani[4].
Para filosof Yunani sendiri terbagi menjadi dua,
sebagaimana objek filsafatnya.
1. Filosof
Yunani Kuno
Filsafat Yunani
merupakan tonggak munculnya filsafat. Objek filsafat ini adalah mikro kosmos,
sehingga filosof ini disebut juga filosof alam., tujuannya adalah memikirkan
soal alam besar.
A.
THALES
Thales merupakan salah satu filosof yang berasal dari
Miletus dan hidup pada tahun 624-546 SM.
Ia dikenal lewat dongeng dan tradisi Yunani, informasinya hanya diketahui
sebatas dari tulisan- tulisan filosof generasi
lain. Salah satu tulisan yang memaparkan tentang Thales
adalah tulisan sejarahwan Herodotos pada abad ke-5 SM. Akan tetapi tulisan itu belum menjelaskan kegiatan
Thales sebagai seorang filosof. Dalam tulisan
Aristoteleslah, Thales dikenal sebagai seorang filosof .
Hal
yang paling menakjubkan dari Thales adalah pertanyaannya “What is the nature of the world stuff[5]?”
. Thales menjawab pertanyaan tersebut bukan dengan mitos- mitos sebagaimana
orang Yunani menjawabnnya. Thales mengatakan bahwa bumi ini berasal dari air, jawaban ini tentu
tidak terlepas dari pengalaman hidupnya
Dalam pikiran
Thales segala sesuatu tercipta dari air dan tidak dipungkiri lagi bahwa air
dapat berubah bentuk menjadi cair, padat
ataupun gas. kemudian fakta itu ternyata membuat Thales semakin yakin bahwa
segala sesuatu yang ada di alam universal ini terdiri dari bahan air.
B.
ANAXIMENDER
Anaximander adalah murid Thales yang hidup pada tahun
610-547 SM. sebagai ahli astronomi dan geografi, ia berusaha melampaui apa yang
sudah di hasilkan oleh gurunya tentang prinsip dasar alam semesta.Walaupun
Thales merupakan guru dari Anaximander akan tetapi pendapat Thales mengenai
bumi itu berasal dari air ditentang oleh anaximader. Menurutnya air itu
terbatas, ia memandangan bahwa yang menjadi prinsip dasar adalah yang tak
tebatas. Air tidak bisa meresap kesemua benda misalnya api, justru ia adalah lawan dari air dengan
demikian sesuatu yang terbatas tidak mungkin menjadi prinsip dasar, prinsip dasar itu adalah aperion : “Yang tak
terbatas”.
Menurutnya bumi mulanya dibalut oleh uap yang basah.
karena ia berputar, yang basah tadi berangsur-angsur menjadi kering. Sisa uap
yang mengering, menjadi lautan di bumi. Dikarenakan yang pertama terbentuk
adalah lautan atau air, maka hewan yang pertama muncul adalah hewan yang
hidup di air.
Setelah itu muncul
mahluk- mahluk lain sebagai hasil dari proses alam, dalam perkembangannya
mahluk- mahluk yang ada di bumi ini begitu bermacam- macam. Tetapi, alam
jugalah yang menyeleksi siapa yang dapat tetap bertahan di
alam ini.
C.
ANAXIMENES
Anaximenes di perkirakan hidup pada tahun 585-528 SM . Ia
merupakan murid Anaximender, maka tak heran jika pandangan atau tentang
pendapat alam semesta ini sama dengan gurunya.Pandangan anaximendes bahwa bahan
dasar alam semesta ini adalah udara. Pandangan ini sudah ada dalam penjelasan
anaximendes yang menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari udara atau hawa
panas dan hawa dingin yang lahir dari opeiron itu[6].
D.
PYTHAGORAS
Pythagoras lahir di Samos antara tahun 580 sampai 570 SM.
Kemudian karena solidaritas dan loyalitasnya terhadap kaum aristokrat ia
terancam. Pada saat itu Samos dipimpin oleh tiran yang bernama Plykrates,
seorang yang lalim dan pemerkosa yang kejam, Pada tahun 529 Pythagoras pergi
meninggalkan Samos menuju daerah semenanjung Italia, Greek[7].
Phytagoras di kenal sebagai filosof yang pertama kali
bicara tentang jiwa tidak dapat mati.
Menurutnya, jiwa adalah sesuatu yang berdiri sendiri, tidak berjasad serta
tidak dapat mati. Dalam keyakinan Pytagoras
manusia itu asalnya dari tuhan
Disana Pythagoras membangun sebuah
komunitas tarekat yang hidup dengan berkontemplase atau mengasingkan diri dari
hiruk pikuk. Ajaran Pythagoras adalah
Riyadhah bathiniyah yang bertejuan untuk mensucikan roh. Karena ajarannya
percaya pada renkarnasi, bahwasanaya jika seseorang meninggal, jiwanya tidak
langsung pergi ke dunia ukhrawiyah tetepi kembali lagi ke dunia dan masuk kedalam
salah satu jenis hewan.
Selain sebagai seorang filosof Pythagoras juga merupakan seoarang ahli ilmu
matematika. Sehingga tidak dapat di pungkiri keahliannya dalam berhitung
mewarnai pendapat- pendapatnya. Salah satunya ialah tentang penciptaan alam
semesta. Ia berpendapat bahwa hakikat alam semesta adalah angka. Segala benda
yang ada di alam ini selalu dibatasi angka. Karena angka merupakan ilmu pasti
yang memiliki korelasi erat dengan dunia bentuk. Bagi Pythagoras segala sesuatu
berawal dari angka dan berakhir dengan angka “ All things numbers”[8].
Pada dasarnya pythagoras tidak banyak memikirkan tentang
substansi alam ini, namun ia lebih memikirkan
tentang bentuk dan hubungan antara berbagai macam benda. Menurutnya yang
mengubah materi (matter) menjadi bentuk (form) adalah bilangan.
E. HERACLITUS
Heraclitus hidup pada tahun 540- 480 SM, ia berasal dari
daerah Ephesus di Asia kecil. Ia berpedapat bahwa dasar alam yang sesungguhnya
adalah perubahan terus menerus. Alam ini dinamis, terus berubah, mengalir dan
sama sekali tidak tetap. Dan yang menciptakan segala sesuatu dalam alam ini
adalah perubahan tersebut.
Menurut Thales
“Tuhan adalah siang dan malam, musim salju dan musim panas, perang dan damai,
kelaparan dan kekenyangan”. Tuhan yang dimaksud Heraclitus bukanlah dewa- dewa
dalam mitos- mitos Yunani, melainkan logos atau akal. Karena setiap manusia
memiliki “akal universal” meskipun pada kenyataannya tidak setiap manusia
menggunakan akalnya[9]. Oleh
karena itu ia mengatakan bahwa pendapat kebanyakan orang seperti bayi. Secara
keseluruhan pendapat Heraclitus yaitu:
a.
Segala
sesuatu selalu berubah
b.
Bahwa
persepsi indra dapat diperccaya
F. PARAMINDES
Parmanideas adalah filosof yang lahir
di Elia, italia selatan, dan masa hidupnya sekitar 540-475 SM. Parmanideas
memiliki pandangan yang berbeda dengan Heraclitus. Heraclitus berpendapat
segala sesuatu itu dengan pergerakan dan perubahan, adapun menurut parmanideas
hakikat segala sesuatu itu satu dan tetap atau tidak berubah. Dan segala
sesuatu itu juga dapat di sebut dengan “yang ada”, untuk mengetahui yang ada
ini manusia berbeda jalan atau pendapat, ada yang melalui jalan yang sesat
yaitu segala pengetahuan yang berdasarkan panca indra, adapun yang melalui
jalan benar yaitu melalui akal. Menutut jalan ini,” yang ada itu ada” dan inilah
yang kebenaran yang tak dapat dibantahkan karna tak mungkin “yang tak ada itu
ada” maka yang ada itu tak ada mustahil di bicarakan sebab itu bukan objek yang
dibicarakan dalam pemikiran[10].
G. ZENO
Zeno lahir di Elia sekitar tahun 490 SM. Murid dari
Parmanindes. Ia sebagai murid parmindes sangat mempertahankan pendapat gurunya
tentang yang satu dan tetap dengan
menggunakan rasional dan pengandaian, dan ia juga berusaha membuktikan bahwa
pendapat gurunya benar. Dengan metodenya Zeno membuktikan bahwa adanya ruang
kosong, pluralitas, dan gerak yang sama-sama mustahil[11].
Terhadap paham yang mengatakan bahwa “yang
banyak “ itu ada. Ia berkata:
“Yang banyak itu dapat di bagi- bagi . dan bagian yang
kecil itu dapat di bagi dan menjadi kecil lagi, dan tak punya ukuran lagi,
tidak akam mencapai besar sebuah barang yang mempunyai bangun. Dan seterusnya”.
Jadi kesimpulanya bahwa sesuatu yang banyak itu mustahil, karena ternyata suatu
potongan garis mempunyai potongan yang tak terhingga, maka tidak mungkin adanya
pluralitas.
H. ANAXAGORAS
Sekitar tahun 500
SM, Anaxagoras lahir di klazomenai di Ionia. Di usia yang muda ia datang ke
kota Athena dan di sini ia dapat berhubungan dekat dengan penguasa kota yang
bernama perikles. Seiring jatuhnya
kekuasaan periklesa di Athena ,
Anaxagoras di usir dari Athena dan pindah menuju lampsakos hingga meninggal
dunia.
Anaxagoras monolak pendapat parmanindes atau monism , ia
mengungkapkan bahwa wujud itu bukan hanya satu melainkan terdiri dari banyak
unsur ini, padangannya ini sama dengan empedokles bahwa yang banyak itu tidak dijadikan, tidak
berubah dan tidak dalam ruangan. Tetapi
tentang jumlah unsur berbeda dengan empedokles menurutnya unsur itu bukan hanya
empat melainkan tak terhingga. Dan ia sebut dengan benih-benih. Dan dari
benih-benih itu mengandung kualitas yang berbeda-beda. Materi-materi dapat
dibagi sampai yang kecilnya itu jadi tak terhingga dan semuanya berkualitas.
Dengan kata lain semua wujud terdiri dari benih-benih[12].
Menurut
Anaxagoras unsur-unsur yang
banyak jumlahnya itu di susun oleh kekuatan dari luar yang tunggal yang disebut dengan “ nous “ (roh atau
rasio) hingga terbentuk kosmos. Nous ini tidak tercampur dengan benih-benih dan
terpisah dari semua benda. karena nous
ini adalah asal dan akhir dari segala-galanya.
2. FILOSOF YUNANI KLASIK
Pada abad 450 SM Athena menjadi pusat kebudayaan di Yunani, pada masa ini filsafat mengambil
arah baru. Para filosof alam menjadikan alam sebagai objek pemikirannya, mereka
menempati posisi sentral dalam sejarah sains. Namun pada abad ini para filosof
mengambil haluan yang berbeda, mereka memusatkan pemikirannya pada individu dan
posisinya di masyarakat[13].
Para filosof zaman ini antara lain:
A. SOCRATES
Socrates adalah filosof
yang hidup pada tahun 470- 399 SM. Seperti halnya Thales, Ia sama sekali
tidak meninggalkan tulisan apapun ia dikenal dari tulisan- tulisan muridnya
Plato[14].
Socrates lahir di Athena pada masa Sophis diagungkan. Dan memang ajaran
Socrates sama sekali berbeda dengan ajaran Sophis, ia ingin mencapai kebenaran
bukan untuk mendapatkan uang.
Hakikat sesungguhnya dari seni Socrates adalah bahwa ia tidak ingin menggurui oran
lain. Socrates tidak bersikap sok tahu. Sebaliknya dia memberi kesan sebagai
seorang yang ingin belajar dari orang lain, ia mendengarkan lawan bicaranya
dengan seksama. Dia menggunakan metode diskusi.
Menurut Socrates “
orang yang mengetahui apa yang baik akan berbuat baik”. Socrates tidak seperti
kaum sophis, sebab baginya akal lah yang menentukan benar atau tidak. Bukan
masyarakat sebagaimana di kemukakan oleh kaum Sophis[15].
Ia selalu mengatakan kebenaran dan juga menolak memberikan
informasi kepada musuh- musuh politiknya. Inilah yang akhirnya membuat Socrates
kehilangan nyawa. Pada tahun 399 SM ia didakwa memperkenalkan dewa-dewa.
B.
PLATO
Plato hidup pada 428- 347 SM di Athena. Ia adalah murid
Socrates. Ia berumur 29 tahun ketika Socrates neninggal. Hal yang pertama ia lakukan setelah kematian
sang guru adalah menerbitkan karya Socrates yang berjudul apologi yang berisi pembelaan. Selain apologi Plato juga menulis Epstles dan 25 dialog filsafat.
Socrates mendirikan sekolah
filsafat di tengah hutan jauh dari Athena, ia menamakan sekolahnya Academus
yang diambil dari nama pahlawan Yunani. Setelah sekolah ini berdiri banyak
bermunculan sekolah akademi. Yang diajarkan di akademi Plato adalah matematika,
filsafat, dan olah raga[16].
Proyek filsafat Plato secara ringkas tentang hubungan
antara yang “kekal dan abadi” disatu pihak dan “mengalir” dipihak yang lain.
Kaum Sophis memiliki persepsi bahwa yang benar dan yang salah beragam dari satu
kota ke negara atau kota lain, dan dari satu generasi ke genarasi selanjutnya.
Jadi benar dan salah merupakan sesuatu yang mengalir, berubah sesuai tempat dan
siapa yang menjalankannya. Plato sama sekali tidak percaya pada pendapat ini,
ia meyakini bahwa ada aturan- aturan yang abadi dan mutlak tentang apa yang
benar dan yang salah. Dengan menggunakan akal sehat ia percaya manusia dapat
mencapai pada pemikiran yang kekal dan
mutlak tersebut.
Bagi Plato, yang kekal di alam dan sesuatu yang kekal
tentang moral manusia adalah sama. Semuanya terletak dalam dunia ide. Karena
itu menurutnya sesuatu yang kekal itu bukanlah “bahan dasar” benda- benda
fisik.
Plato percaya bahwa dunia realitas terbagi menjadi dua
wilayah. Wilayah pertama adalah wilayah indra dan wilayah kedua adalah dunia
ide. Bahwasanya dalam dunia indra tidak ada yang kekal dan abadi, semua akan
senantiasa berubah. Sedangkan dengan dunia ide, kita dapat memiliki pengetahuan
sejati. Dunia ide tidak dapat ditangkap oleh indra namun memiliki sifat kekal
dan abadi.
C.ARISTOTELES
Aristoteles adalah seorang filosof dan juga ilmuwan yang hidup
pada tahun 384-322 SM. Ia lahir di macedonia, sebuah kota di Thrace.
Keluarganya adalah orang- orang yang tertarik pada ilmu kedokteran, Cara
berfikirnya berbeda dengan Plato, sistematis dan dipengaruhi metode empiris.
Ayahnya adalah seorang dokter tetapi meninggal ketika
umur Aritoteles masih sangat muda. Kemudian
ia diambil oleh Proxenus dan dia memberikan pendidikan yang baik untuk
Aristoteles. Pada umur 18 tahun Aristoteles dikirim ke akademi Plato di Athena,
Plato sudah berumur 61 tahun. Ia menjadi
murid dan juga teman Plato selama kurang lebih 20 tahun. Dia bukan hanya
filosof besar Yunani yang terakhir tetapi juga merupakan ahli biologi besar
Eropa.
Aristoteles adalah seorang jendral
yang handal dan diplomat ulung, Ia juga pernah menjadi tutor Alexander[17].
Pada tahun 334 tatkala Alexander berperang, Aristoteles pergi ke Athena. Disana
ia mendirikan sekolah yang bernama lyceum dan ini menyebabkan persaingan yang
sangat ketat dengan akademi. Namun karena ia adalah teman Alexander, orang –
orang yang anti Mecedonia menuduhnya menyebarkan pengaruh yang subversif dan ia
dituduh ateis. Sehingga ia memutuskan pindah ke Chalcis dan meninggal
disana.
Kesimpulan
Filsafat merupakan kecintaan terhadap kebijaksanaan,
mereka yang cinta kebijaksanaan tersebut adalah para filosf Yunani, para
filosof Yunani dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan objek filsafatnya.
Kelompok pertama adalah para Filosof Yunani kuno, objek
filsafatnya adalah mikro kosmos atau alam semesta. Para filosof tersebut antara
lain 3 filosof dari Miletus: Thales, menurutnya alam ini tecipta dari air,
salah satu salasannya adalah karena seluruh mahluk hidup tidak bisa hidup tanpa
air. –Anaximender, ia berpendapat bahwa alam ini tercipta dari yang tidak
terbatas yang disebut Aperion. –Anaximenes berpendapat bahwa alam ini terbentuk
dari uadara, karena setiap jengkal di alam ini dipenuhi dengan udara.
-Pythagoras filosof dan matematikawan berpendapat bahwa
hakikat alam semesta adalah angka. -Sedangkan Heraclitus seorang filosof yang
berasal dari Ephesus berpendapat bahwa alam semesta ini terjadi karena
perubahan dan ini bertolak belakang denagan pendapat Paramindes yang mengatakan bahwa hakikat itu satu
dan tetap, tidak berubah.
Objek
para filosof Yunani klasik adalah pemikiran terhadap individu dan posisiny di
masyarakat. Para ilosof Yunani klasik antara lain adalah:
-
Socrates,
lahir di Athena pada masa kejayaan sofis. Menurutnya orang yang mengetahui mana
yang baik akan baik.
-
Plato,
menurutnya yang kekal itu bukanlah bahan dasar benda-benda fisik.
-
Aristoteles
adalah filosof besar Yunani yang terakhir sekaligus sebagai ahli biologi Eropa.
DAFTAR
PUSTAKA
[1] المنجد فى اللة
والاء علام الطبعة والثلا ثون 6006 البنات: رياد الصالح
Bahaf,
Muhamad Afif. Filsafat umum. Serang: MA-Eye press 2008
Ramayulis, Prof Dr H. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:
Kalam M ulia.2009
Abdul, Hakim Atang. Filsafat
Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.2008
Tafsir, Ahmad Prof Dr. Filsafat Umum.Bandung: PT Remaja Rosda Karya.2009
Gaarder, Jostein. Dunia Sophie . Bandung: PT Mizan Pustaka.2006
MA.Syadeli, Ahmad Drs H .Filsafat
Umum.Bandung: CV Pustaka Setia.1997
[1]
Gaarder, Jostein. Dunia sophie.Bandunng:
Mizan.Cet 17, 2006. Hlm 41
[2] المنجد فى اللة والاء علام
الطبعة والثلا ثون 6006 البنات: رياد الصالح
[3]
Abdul, Hakim Atang. Filsafat
Umum. Bandung: Cv Pustaka Setia.Cet
1, 2008. Hlm. 15
[4]Ramayulis danNizar, Samsul. Filsafat
Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2009
[5] Tafsir, Ahmad Dr. Filsafat Umum.
Bandung: Remaja Rosda Karya. Cet 17, 2009. Hlm 48
[9] Gaarder, Jostein. Dunia sophie.Bandunng: Mizan.Cet 17, 2006.
[14]
Tafsir, Ahmad Dr. Filsafat Umum. Bandung:
Remaja Rosda Karya. Cet 17, 2009. Hlm 53
[16] Gaarder, Jostein. Dunia sophie.Bandunng:
Mizan.Cet 17, 2006. Hlm 125
[17] Gaarder, Jostein. Dunia sophie.Bandunng: Mizan.Cet 17, 2006. Hlm 126
Tidak ada komentar:
Posting Komentar